Apa yang Anda bayangkan saat beberapa bulan lalu Konami mengumumkan akan menghadirkan game sepak bola andalan mereka, Pro Evolution Soccer 2014 dengan menggunakan engine baru: Fox Engine? Sebuah game Pro Evolution Soccer yang benar-benar baru? Atau justru Anda merasa Konami tidak perlu menghadirkan banyak perubahan, selain dari engine, ke dalam game baru tersebut?

Menu utama dari PES 2014, berbeda struktur dari menu utama yang ada di beberapa edisi terakhir seri Pro Evolution Soccer.
Part 01 | Part 02 | Part 03
Part 04 | Part 05 | Part 06
Part 07 | Part 08 | Part 09
Part 10 | Part 11 | Part 12
Part 13 | Part 14 | Part 15
CRACK ONLY
Apapun hal yang Anda bayangkan terkait penggunaan Fox Engine untuk PES 2014 tersebut, Konami akhirnya merilis game tersebut minggu lalu. Anda yang mungkin sudah sempat mencoba game tersebut tentu memiliki beragam opini terkait game tersebut, sebagian mungkin positif, sebagian lain mungkin negatif. Hal itu menurut kami cukup wajar, mengingat penggunaan engine baru pastinya akan membawa banyak perubahan dalam game tersebut.
Tim JagatPlay sendiri sudah mencoba game Pro Evolution Soccer 2014 tersebut beberapa waktu setelah peluncurannya. Banyak pengalaman baru yang kami dapatkan selama memainkan game tersebut. Kami akan coba merangkum pengalaan-pengalaman kami selama mencoba game tersebut dalam artikel review ini. Selamat membaca!
Fox Engine: Pembawa Perubahan

Detail visual dan animasi pergerakan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya menjadi hal positif yang dibawa Fox Engine ke PES 2014.

Arjen Robben, salah satu pemain yang wajahnya digambarkan dengan cukup baik di PES 2014 ini.



Untuk pergerakan, Fox Engine juga membawa perubahan dalam kualitas animasi pergerakan. Kini, Anda akan menemukan animasi pergerakan yang lebih nyata bila dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Secara umum, lebih baiknya animasi pergerakan pemain ini tidak terlalu berimbas pada gameplay dari PES 2014. Namun, animasi yang lebih baik tersebut tentu akan memanjakan mata pemain yang tengah memainkan game ini.
Sistem Kontrol: Serupa Tapi Tak Sama

Merebut bola dari lawan kini dapat dilakukan dengan sedikit memberikan tekanan fisik kepada lawan dengan bantuan analog kanan.

Gerakan mengecoh lawan dapat dilakukan dengan kombinasi pergerakan kedua analog.

“Advanced” Through Pass.

Through pass “basic” masih bisa Anda gunakan bila Anda kurang menyukai kontrol baru yang dihadirkan Konami.

Kontrol set piece baru diperkenalkan Konami di PES 2014.
Hanya saja, Konami menghadirkan cukup banyak perubahan untuk kombinasi tombol kontrol di PES 2014. Berbagai kombinasi tombol yang digunakan untuk mengeluarkan trik-trik tertentu dipetakan ulang, sehingga untuk dapat menguasai trik-trik yang sama, seorang pemain harus terlebih dahulu mempelajari ulang kombinasi-kombinasi tombol yang ada dalam game ini, misalnya untuk melakukan kontrol off the ball, trik mengolah bola, crossing, dan lain sebagainya
Mode Permainan

Tampilan utama mode Master League.

Sesi perkenalan pemain di Master League tidak lagi menganut model “press conference” seperti edisi sebelumnya,

Berbagai turnamen yang bisa dimainkan di PES 2014.

Merasa butuh latihan? Konami masih menyediakan mode training.
Hal-hal Baru Lain di Pro Evolution Soccer 2014

Kiper kini bisa memerintahkan rekan-rekannya untuk maju atau mundur sesuai dengan strategi tendangan gawang yang akan diambil.

Icon Combination Plan muncul di kiri bawah.

Selain kondisi fisik, motivasi dan emosi kini berpengaruh pada kemampuan di lapangan.
Artificial Intelligence: Pedang Bermata Dua
Sistem kecerdasan buatan, atau artificial intelligence, tampaknya menjadi salah satu hal yang diperhatikan Konami di game PES 2014 ini. Mereka mengimplementasikan berbagai perubahan yang diharapkan mampu membuat gameplay PES 2014 menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berhasil dengan baikkah upaya Konami tersebut?
Rekan setim tidak lagi akan langsung berlari lurus begitu saja ketika pemain memerintahkannya untuk maju.

Berhasil melepaskan umpan cantik, tetapi tidak ada satupun rekan yang siap menyambutnya. AI yang terlambat merespon atau pemain yang kurang motivasi yang menjadi penyebabnya?
Tentu saja, untuk kedepannya, Konami harus terus memperbaiki sistem kecerdasan buatan ini agar pemain semakin merasa nyaman ketika memainkan game dari seri Pro Evolution Soccer ini.
Lisensi: Butuh Usaha Ekstra dari Konami
Konami berhasil memperoleh banyak lisensi dari berbagai liga, kompetisi, dan klub di dunia sehingga jumlah liga dan kompetisi yang bisa dimainkan pun menjadi semakin banyak. Beberapa liga baru yang hadir di PES 2014 ini antara lain Liga Argentina dan Liga Chile. Selain itu, terdapat pula kompetisi baru dengan lisensi resmi seperti AFC Champions Cup dan Copa Sudamericana.
Nama- nama yang seharusnya “sudah tidak asing” bagi penggemar seri Pro Evolution Soccer ini tetap hadir di PES 2014.

Walaupun jumlahnya bertambah, liga-liga tambahan yang ada di PES 2014 bukanlah liga populer di dunia sepak bola.
Hal terkait lisensi lain yang cukup disayangkan adalah kekalahan Konami dalam memperebutkan lisensi stadion untuk PES 2014 ini. Mereka harus merelakan stadion-station ternama di Spanyol untuk absen dari edisi ini karena kekalahan mereka dari saingan mereka, EA dengan FIFA 14-nya. Untuk masalah lisensi ini, Konami harus benar-benar bekerla lebih keras lagi.
Komentator: Membosankan!
Sejak beberapa edisi sebelumnya, Konami selalu mempekerjakan duet Jon Champion dan Jim Beglin untuk menjadi komentator berbahasa Inggris di seri Pro Evolution Soccer. Keduanya memang merupakan komentator yang sudah cukup berpengalaman memandu pertandingan sepakbola. Sayangnya, setelah beberapa edisi, komentar yang diberikan keduanya kini terasa sangat membosankan!
Duet komentator yang sudah bertahun-tahun menemani pemain Pro Evolution Soccer ini masih dipertahankan Konami di PES 2014.
Selain minimnya komentar baru dalam PES 2014 ini, timing komentar pun banyak yang tidak sesuai dengan timer pertandingan yang kita mainkan. Seringkali komentar terkait sisa waktu pertandingan hadir di saat yang salah, misalnya saat komentator mengatakan, “to the last 5 minutes” di saat timer menunjukkan menit 89. Selama kami memainkan game ini, kami sering menjumpai hal tersebut terjadi.
Sayangnya, karena keterbatasan kemampuan bahasa, kami tidak bisa memberikan penilaian pada komentator dengan bahasa lain.
Versi Console: Memberikan Pengalaman yang Jauh Berbeda
Selain mencoba versi PC dari PES 2014, kami juga sempat mencoba versi PS 3 dari game tersebut. Pengalaman yang kami dapatkan saat memainkan versi PS 3 dari PES 2014 ternyata jauh berbeda dengan ketika kami memainkan versi PC dari game tersebut.
Dibandingkan versi PS 3, PES 2014 di PC memiliki respon pergerakan yang lebih baik. Anda dapat melakukan umpan dengan timing yang lebih akurat.
Satu hal yang bisa kami simpulkan dari pengalaman kami tersebut, bila Anda ingin mendapatkan sensasi memainkan PES 2014 yang sesungguhnya, Anda harus mencoba memainkan game tersebut di PC terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut jugalah kami akhirnya memutuskan menggunakan versi PC dari game PES 2014 ini sebagai basis review kami.
Kesimpulan

Konsep “evolusi, sesuai dengan judul game, yang dihadirkan Konami untuk game baru ini, PES 2014, menurut kami berhasil membawa game tersebut melangkah ke arah yang lebih baik. Penggunaan Fox Engine untuk engine selain membawa tampilan visual yang lebih baik juga membawa animasi pergerakan yang lebih dinamis. Walaupun belum benar-benar optimal, langkah Konami membawa Fox Engine ke dunia Pro Evolution Soccer ini patut diacungi jempol. Dengan upaya yang lebih keras, bukan tidak mungkin Konami bisa menghadirkan banyak hal baru positif lain di edisi-edisi Pro Evolution Soccer mendatang dengan bantuan Fox Engine ini.
Sistem kecerdasan buatan yang diusung PES 2014 ini juga membawa nuansa berbeda bagi pemain. Sekalipun sistem tersebut belum sempurna dan memiliki sedikit kekurangan, sistem baru ini memungkinkan pemain untuk menjalankan strategi yang telah disusun dengan lebih baik. Kecerdasan buatan yang membantu mengontrol tim yang digunakan tidak lagi bergerak asal-asalan yang pada akhirnya menganggu skema serangan yang dibangun.
Satu hal positif lain yang ada di PES 2014 adalah kebebasan yang diberikan Konami untuk pemain memilih sendiri sistem kontrol dan player support yang ada di dalam game. Pemain bisa memilih menggunakan sistem kontrol baru yang disediakan Konami, untuk through pass dan shooting, atau tetap menggunakan kontrol lama yang mungkin lebih familiar bagi pemain edisi Pro Evolution Soccer sebelumnya.

Lisensi juga kembali menjadi masalah bagi seri Pro Evolution Soccer. Walaupun tidak terlalu pada gameplay, kurangnya lisensi untuk liga-liga ternama dapat mengurangi kenikmatan pemain dalam menikmati game ini. Konami tentunya harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan lisensi-lisensi dari liga-liga ternama di dunia untuk edisi-edisi berikutnya dari game ini demi memuaskan para fans seri Pro Evolution Soccer.
Kelebihan:
- Fox Engine
- AI yang lebih responsif
- Kebebasan memilih sistem kontrol dan player support sesuai gaya permainan
Kekurangan:
- Komentator membosankan
- Lisensi
- Versi console menawarkan pengalaman yang jauh berbeda dari PC
Tidak cocok untuk: orang yang tidak mengerti/menggemari sepak bola, gamer yang tidak memiliki game controller, gamer yang lebih suka menggunakan mouse dan keyboard untuk bermain game